Kamis, 14 Maret 2019

MAKALAH PSIKOLOGI BELAJAR


MAKALAH
PROSES PERKEMBANGAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR
Disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah PSIKOLOGI BELAJAR
Dosen Pembimbing : Choerul Anwar Badruttamam, M.Pd




Oleh :
Syukron Makmun (0329)
Sariyani (0324)
Siti Maryam (0327)

PROGRAM PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT ILMU KEISLAMAN ZAINUL HASAN GENGGONG
KOTA KRAKSAAN PROBOLINGGO
TAHUN 2019

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini berisikan tentang Proses perkembangan dan hubungannya dengan proses belajar. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang hubungan perkembangan dengan proses belajar
Tidak lupa kami sampaikan banyak terima kasih pada semua pihak yang telah membantu terselesainya penyusunan makalah ini.
Ustadz Choerul Anwar Badruttamam, M.Pd. selaku Dosen pembimbing mata kuliah PSIKOLOGI BELAJAR
Anggota kelompok 2 yang telah menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan baik.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahannya. Untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun, sangat kami harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha yang telah dilakukan dalam penyusunan makalah ini.. Amin
Kraksaan,13 maret 2019
       
        Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTARi
DAFTAR ISIii
BAB I PENDAHULUAN1
Latar Belakang1
Rumusan Masalah1
Tujuan2
Ruang Lingkup2
BAB II PEMBAHASAN3
A.DEVINISI PERKEMBANGAN DAN FAKTOR –FAKTOR YANG   MEMPENGARUHINYA3
1.Devinisi Perkembangan3
2.Faktor – Faktor yang mempengaruhi perkembangan3
B.PROSES,TUGAS,DAN HUKUM PERKEMBANGAN5
1.Proses Perkembangan5
2.Tugas Dan fase perkembangan6
3.Hukum-Hukum Perkembangan9
C.PERKEMBANGAN PSIKO-FISIK SISWA12
1.Perkembangan Motor (Fisik) Siswa12
2.Perkembangan Kognitif Siswa13
3.Perkembangan Sosial dan Moral siswa13
D.ARTI PENTING PERKEMBANGAN KOGNITIF13
1. Mengembangkan Kecakapan Kognitif Siswa14
2. Mengembangkan Kecakapan Afektif15
3. Mengembangkan Kecakapan Psikomotor15
BAB III PENUTUP16
Kesimpulan16
DAFTAR PUSTAKA19

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Belajar merupakan sebuah aktivitas yang yang menghasilkan suatu perubahan bagi siapapun yang mengerjakannya, perubahan yang dimaksud disini adalah perkembangan dari yang sebelumnya tidak tau menjadi tau, dalam aktivitas belajar pasti akan menghasilkan peningkatan tentang apa yang dipelajari baik secara keseluruhan ataupun sebagian kecil , yang pasti ada perkembangan dari segi pengetahuan, keterampilan ataupun sikap. Perubahan itu verlaku pada setiap kegiatan belajar tanpa terbatas tempat dan waktu.
Terjadinya perubahan tersebut dikarenakan adanya pertumbuhan dan perkembangan dan jika anak didik tidak dapat mengikuti perkambangan tersebut maka proses belajar akan kurang maksimal . karna perkembangan adalah perubahan ka arah yang lebih baik pada anak didik, oleh krena perubahan dan proses belajar itu terdapat suatu hubungan yang tiadak bisa ditiadakan antar satu dengan yang lain,
Dalam Makalah ini akan dibahas Hubungan perkembangan dengan proses belajar karena ini adalah modal yang harus kita kuasai dalam proses pembelajaran sehingga kita bisa mengukur sampai mana perubahan yang terjadi pada anak didik setelah mereka melakukan aktivitas belajar baik disekolah, dirumah atau dilingkungan Luar.
Rumusan Masalah

Apakah Devinisi Perkembangan ?
Apa Saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan ?
Bagaimanakah Proses, Tugas dan Hukum Perkembangan ?
Bagaimanakah perkembangan Psiko-Fisik Siswa ?
Apakah arti penting Perkembangan Kognitif ?
Tujuan
Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk mengetahui Proses perkembangan Meliputi
Definisi perkembangan
Faktor – faktor yang mmeprngaruhi
Proses, tugas dan hukum perkembangan
Perkembangan Psiko-Fisik Siswa
Arti penting Perkembangan Kognitif

Ruang Lingkup
Karena keterbatasan pengetahuan kami Ruang lingkup pembahasan makalah ini kami batasi hanya pada proses perkembangan siswa pada tingkat dasar dalam melakukan aktivitas belajar










BAB II
PEMBAHASAN
DEVINISI PERKEMBANGAN DAN FAKTOR –FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
Devinisi Perkembangan
Perkembangan (Development) adalah proses atau tahapan pertumbuhan ke arah yang lebih maju, Pertumbuhanan sendiri (Grownt) mempunyai arti tahapan peningkatan sesuai dalam hal jumlah, ukuran,dan arti petingnya. Pertumbuhan juga dapat berarti sebuah tahapan perkembangan (McLeod, 1989 ). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991), Perkembangan adalah perihal perkembangan yang mana perkembangan itu sendiri menurut KBBI adalah Mekar terbuka atau membentang, menjadi besar, luas, dan banya, serta menjadi tambah sempurna dalam hal keperibadian, fikiran, pengetahuan dan sebagainya. Perkembangan menurut Muhibbin Syah (2013:41) adalah perubahan jasmani dan rohani manusia menuju kearah yang lebih maju,dan sempurna.
Dari pengertian diatas dapat kita tarik kesipulan bahwa perkembangan merupakan suatu perubahan manusia kearah yang lebih baik dan lebih sempurna dari pada sebelumnya. Setiap perkembangan sudah pasti dapat diakatakan perubahan , namun perubahan belum tentu dapat dikatakan perkembangan , karena perubahan bukan hanya menjadi lebih baik akan tetapi bisa jadi lebih buruk dari sebelumnya , tidak terjadi pertumbuhan malah terjadi pengurangan.
Faktor – Faktor yang mempengaruhi perkembangan
Untuk lebih jelasnya, berikut ini penyusun paparkan aliran – aliran yang berhubungan dengan faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan siswa :
Aliran Nativisme
Para ahli menganut aliran ini berkenyakinan bahwa perkembangan manusia itu di tentukan oleh pembawaannya, sedangkan pengalaman dan pendidikan tidak berpengaruh apa – apa. Sebagai contoh, jika sepasang orang tua ahli musik, maka anak – anak yang mereka lahirkan akan menjadi pemusik pula. Harimau pun akan melahirkan harimau, tak akan pernah melahirkan domba. Jadi pembawaan dan bakat orangtua selalu berpengaruh mutlak terhadap perkembangan anak –anaknya.
Aliran Empirisisme
Doktrin aliran empirisime yang amat mahsyur adalah “tabula rasa”, sebuah istilah bahasa latin yang berarti batu tulis kosong atau lembaran kosong (blank slate/blank tablet). Doktrin tabula rasa menekankan arti penting pengalaman, lingkungan, dan pendidikan dalam arti perkembangan manusia itu semata – mata bergantung pada lingkungan dan pengalaman pendidikannya, sedangkan bakat dan pembawaan sejak lahir dianggap tidak ada pengaruhnya. Dalam hal ini, para penganut empirisime menganggap setiap anak lahir seperti tabula rasa, dalam keadaan kosong, tak punya kemampuan dan bakat apa – apa.Jika seorang siswa memperoleh kesempatan yang memadai untuk mempelajari ilmu politik, tentu kelak ia akan menjadi seorang politisi. Karena ia memilki pengalaman belajar dibidang politik, ia tak akan pernah menjadi pemusik, walaupun orang tuanya seorang pemusik sejati. Memang amat sukar dipungkiri bahwa lingkungan memiliki pengaruh yang besar terhadap proses perkembangan dan masa atau pengalaman depan siswa. Dalam hal ini, lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat sekitar telah terbukti menentukan tinggi rendahnya mutu prilaku dan masa depan siswa.
Aliran Konvergensi
Aliran ini menggabungkan arti penting hereditas ( pembawaan ) dengan lingkuanga sebagai faktor – faktor berpengaruh dalam perkembangan manusia. Faktor pembawaan tidak berarti apa-apa jika tanpa faktor pengalaman. Demikian pula sebaliknya, faktor pengalaman tanpa faktor pembawaan tak akan mampu mengembangkan manusia yang sesuai dengan harapan.Sebagai contoh. Seorang anak yang normal pasti memiliki bakat untuk berdiri tegak diatas kedua kakinya. Tetapi apabila anak tersebut tidak hidup dilingkungan masyarakat manusia, misalnya kalau dia dibuang ke tengah hutan belantara tinggal bersama hewan, maka bakat yang ia miliki secara turun-temurun dari orangtuanya itu, akan sulit diwujudkan. Jika anak tersebut diasuh oleh sekelompok serigala, tentu ia akan berjalan diatas kedua tangan dan kakinya. Dia akan merangkak seperti serigala pula. Jadi, bakat dan pembawaan dalam hal ini jelas tidak ada pengaruhnya apabila lingkuangan tidak mengembangkannya,
Faktor yang mempengaruhi tinggi-rendahnya mutu hasil perkembangan siswa pada dasarnya terdiri atas dua macam.
Faktor Intern, yaitu yang ada dalam diri siswa itu sendiri yang meliputi pembawaan dan potensi psikologis tertentu yang turut mengembangkan dirinya sendiri.
Faktor Eksternal, yaitu hal-hal yang datang atau ada diluar diri siswa yang meliputi lingkungan (khususnya pendidikan) dan pengalaman berinteraksi siswa tersebut dengan lingkungan.

PROSES,TUGAS,DAN HUKUM PERKEMBANGAN

Proses Perkembangan
Secara umum, proses dapat diartikan sebagai rentetan perubahan yang terjadi dalam perkembangan sesuatu. Adapun maksud dari kata proses dalam perkembangan siswa adalah tahapan-tahapan perubahan yang dialami seorang siswa baik yang berisfat jasmaniah maupun yang bersifat rohaniah. Proses dalam hal ini juga berarti tahapan perubahan tingkah laku siswa, baik yang terbuka maupun yang tertutup.
Secara global, seluruh proses perkembangan individu sampai menjadi “ person ” (diri sendiri ) berlangsung dalam tiga tahapan yaitu sebagai berikut :
Tahapan proses konsepsi ( pembuahan sel ovum ibu oleh sel sperma ayah )
Tahapan proses kelahiran ( saat keluarnya bayi dari rahim ibu kealam dua bebas )
Tahapan proses perkembangan individu bayi tersebut menjadi seorang pribadi yang khas ( development or selfhood ).
Hurlock ( 1980 ) memberi istilah “ stages in the life span” (tingkatan-tingkatan dalam rentang waktu kehidupan ) bagi seluruh proses perkembanga individu. Life spon ini menurutnya berlangsung dalam 10 tingkatan atau fase bermula dari prenatal periode ( masa sebelum lahir ) sampai old age ( masa tua ).
Tugas Dan fase perkembangan
Tugas dan fase perkembangan adalah hal pasti bahwa setiap fase atau tahapan perkembangan kehidupan manusia senantiasa berlangsug seiring dengan kegiatan belajar. Kegiatan belajar dalam hal ini tidak berarti merupakan kegiatan belajar yang ilmiah. Tugas belajar yang muncul dalam setiap fase perkembangan merupakan keharusan universal dan idealnya berlaku secara otomatis, seperti kegiatan belajar keterampilan melakukan sesuatu pada fase perkembangan tertentu yang lazim terjadi pada manusia normal.
Disamping itu, hal-hal lain yang juga menimbulkan tugas-tugas perkembangan tersebut adalah sebagai berikut :
Karena adanya kematangan fisik tertentu pada fase perkembangan tertentu
Karena adanya dorongan cita-cita psikologis manusia yang sedang berkembang itu sendiri.
Karena adanya tuntutan cultural masyarakat sekitar
Robert Havigurst ( 1972 ) membagi tugas dan fase-fase perkembangan kedalam beberapa bagian yaitu sebagai berikut :
Tugas perkembangan pada fase bayi dan anak-anak

Adapun tugas-tugas perkembangan pada fase bayi dan kanak-kanak meliputi kegiatan-kegiatan belajar sebagai berikut :
Belajar memakan makanan keras, misalnya mulai dengan bubur susu, bubur beras dan nasi
Belajar berdiri dan berjalan, misalnya mulai dengan berpegang pada tembok atau sandaran kursi.
Belajar berbicara, misalnya mulai dengan menybut kata ibu, ayah dan nama-nama benda sederhana yang ada disekelilingnya.
Belajar mengendalikan pengeluaran benda-benda buangan dari tubuhnya, misalnya mulai dengan meludah, membuang ingus dan seterusnya.
Belajar membedakan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan, dengan bersopan santun seksual.
Mencapai kematangan untuk belajar membaca dalam arti mulai siap mengenal huruf, suku kata dan kata-kata tertulis.
Belajar mengadakan hubungan emosional selain dengan ibunya, dengan ayah, saudara kandung, dan orang-orang disekelilingnya.
Belajar membedakan antara hal-hal yang baik dengan yang buruk dan juga antara hal-hal yang benar dan salah, serta mengembangkan atau membentuk kata hati ( hati nurani ).

Tugas perkembangan masa atau fase anak-anak

Adapun tugas-tugas perkembangan pada masa anak-anak adalah kegiatan belajar dan mengembangkan hal-hal sebagai berikut :
Belajar keterampilan fisik yang diperlukan untuk bermain, seperti lompat jauh, lompat tinggi, mengejar, menghindari kejaran dan sebagainya.
Membina sikap yang sehat ( positif ) terhadap dirinya sendiri sebagai seorang individu yang sedang berkembang seperti kesadaran tentang harga diri dan kemampuan diri.
Belajar bergaul dengan teman-teman sebaya sesuai dengan etika dan moral yang berlaku dimasyarakatnya.
Belajar memainkan peran sebagai seorang pria ( jika dia seorang pria ) dan sebagai seorang wanita ( jika dia seorang wanita ).
Mengembangkan dasar-dasar keterampilan membaca, menulis dan menghitung.
Mengembangkan konsep-konsep yang diperlukan kehidupan sehari-hari.
Mengembangkan kata hati, moral dan skala nilai yang sesuai dengan keyakinan dan kebudayaan yang berlaku di masyarakat
Menegmbangkan sikap opbjektif atau lugas baik positif maupun negative terhadap kelompok dan lembaga kemasyarakatan
Belajar mencapai kemerdekaan atau kebebasan pribadi sehingga menjadi dirirnya sendiri yang independen atau mandiri dan bertanggung jawab.

Tugas perkembangan fase remaja

Adapun tugas-tugas perkembangan masa remaja pada umumnya meliputi pencapaian dan persiapan segala hal yang berhubungan dengan kehidupan masa dewasa, yakni :
Mencapai pola hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya yang berbeda jenis kelamin sesuai dengan keyakinan dan etika moral yang berlaku dimasyarakat.
Mencapai peranan social sebagai seorang pria ( jika dia seorang pria ) dan peranan social seorang wanita ( jika dia seorag wanita ) selaras dengan tuntutan social dan cultural masyarakatnya.
Menerima kesatuan organ-organ tubuh sebagai pria dan kesatuan organ-organ tubuh sebagai wanita dan menggunakannya secara efektif sesuai dengan kodratnya masing-masing.
Keinginan menerima dan mencapai tingkah laku social tertentu yang bertanggung jawab ditengah-tengah masyarakat.
Mencapai kemerdakaan atau kebebasan emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya dan mulai menjadi seorang “ person ” ( menjadi dirinya sendiri ).
Mempersiapkan diri untuk mencapai karir ( jabatan dan profesi ) tertentu dalam bidang kehidupan ekonomi.
Mempersiapkan diri untuk memasuki dunia perkawinan dan kehidupan berkeluarga yakni sebagai suami dan istri.
Memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai pedoman bertingkah laku dan mengembangkan ideologi untuk keperluan kehidupan kewarganegaraannya.

Tugas Perkembangan Pada Fase Dewasa

Mulai bekerja mencari nafkah, khusunya apabila dia tidak melanjutkan karier akademik.
Memilih teman atau pasangan hidup berumah tangga.
Mulai memasuki kehidupan berumah tangga.
Belajar hidup bersama pasangan dalam suasana rumah tangga.
Mengelola tempat tinggal untuk keperluan rumah tangga dan keluarga.
Membesarkan anak-anak dengan menyediakan pangan, sandang, dan papan yang cukup dan memberikan pendidikan ( dalam arti luas ) yang memadai.
Menerima tanggung jawab kewarganegaraan sesuai dengan perundang-undangan dan tututan social yang berlaku dimasyarakat.
Menemukan kelompok social ( perkumpulan kemasyarakatan ) yang cocok dan kemsyarakatan

Tugas Perkembangan Pada Fase Setengah Baya

Adapun tugas-tugas perkembangan pada fase setengah tua tersebut adalah sebagai berikut :
Mencapai yanggung jawab social dan kewarganegaraan secara lebih dewasa.
Membantu anak-anak yang berusia belasan tahun agar berkembang menjadi orang-orang dewasa yang bahagia dan bertanggung jawab.
Mengembangkan aktifitas dan memanfaatkan waktu luang sebaik-baiknya bersama orang-orang dewasa lainnya.
Menghubungkan diri sedemikan rupa dengan pasangannya sebagai seorang pasangan yang utuh.
Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan psikologis yang lazim terjadi pada masa setengah baya.
Mencapai dan melaksanakan penampilan yang memuaskan dalam karir
Menyesuaikan diri dengan perikehidupan ( khususnya dalan hal cara bersikap dan bertindak ) orang-orang yang berusia lanjut.

Tugas Perkembangan Fase Usia Tua

Tugas-tugas perkembangan pada masa tua sesuai dengan berkurangnya kekuatan dan kesehatan jasmaniahnya adalah sebagai berikut :
Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan dan kesehatan jasmaniahnya.
Menyesuaikan diri dengan keadaan pension dan berkurangnya income ( penghasilan )
Menyesuaikan diri dengan kematian pasangannya.
Membina hubungan yang tegas ( afiliasi eksplisit ) dengan para anggota kelompok seusianya.
Membina pengaturan jasmani sedemikian rupa agar memuaskan dan sesuai dengan kebutuhannya.
Menyesuaikan diri ( adaptasi ) terhadap peranan-peranan social dengan cara yang luwes.

Hukum-Hukum Perkembangan
Hukum perkembangan dapat diartikan sebagai suatu konsepsi yang bersifat deduktif dan menunjukkan adanya hubungan yang kontinu serta dapat diramalkan sebelumnya antara variabel-variabel yang empiris.
Hukum konvergensi
Hukum Konvergensi ini menekankan kepada pengaruh gabungan antara pembawaaandan lingkungan. Tokoh yang berpendapat demikian adalah Willian Stern yang menyatakan
bahwa pertumbuhan dan perkembangan itu adalah hasil pengaruh bersama kedua unsur pembawaan dan lingkungan.
Hukum Mempertahankan dan Mengembangkan Diri
Sebagai makhluk hidup, manusia mempunyai dorongan/.hasrat untuk mempertahankan diri. Hal ini terwujud pada usaha makan ketika lapar, menyelanatkan diri apabila ada bahaya.
Pada anak kecil usaha ini diwujudkan dengan menangis, apabila lapar, haus, rasa tidak enak badan, dan sebagainya, kemudian si ibu akan tanggap dengan tanda-tanda tersebut.
Dari usaha untuk memepertahankan diri berlanjut menjadi usaha untuk mengembangkan diri.Pada anak-anak biasanya terlihat rasa ingin tahunya itu besar sekali, sehingga ank-anak
tidak hentin-hentinya bertanya mengenai suatu hal dan dirinya akan merasa senang apa bila dunianya diisi dengan berbagai pengalaman dan pengetahuan yang didapat dari sekelilingnya. Melalui kegiatan bermain, berkumpul dengan teman, bercerita dan sebagainya
itu dapat dianggap sebagai dorongan untuk mengembangkan diri
Hukum Masa Peka
Masa peka ialah masanya suatu fungsi mudah/peka untuk dikembangkan. Masa peka merupakan masa yang terjadi nya dalam perkembangan pada saat-saat tertentu. Misalnya anak usia satu sampai dua tahun yang mengalami masa peka untuk berbicara dan meniru sehingga apa yang diajarkan mudah diikuti dan berhasil dengan baik.
Hukum Kesatuan Organis
Yang dimaksud dengan hukum kesatuan organis disini adalah bahwa berkembangnya fungsi fisik maupun mental psikologis pada diri manusia itu tidk berkembang lepas satu sama lainnya tetapi merupakan suatu kesatuan.
Hukum Rekapitulasi
Merupakan pengulangan ringkasan dari kehidupan suatu bangsa yang berlangsung secara lambat selama berabd-abad. Dengan hokum ini berarti perkembangan jiwa anak itu merupakan ulangan dan adanya persamaan dengan kehidupan sebelumnya (yang dilakukan oleh nenek moyang).
Dapat dibagi dalam beberapa masa:
Masa berburu dan menyamun
Anak usia sekitar 8 tahun senang bermain kejar-kejaran, perang-perangan, menangkap binatang (capung, kupu-kupu, dsb)
Masa mengembala
Anak usia sepuluh tahun senang memelihara binatang seperti ayam, kucing, burung,anjing, dsb.
Masa bercocok tanam
Masa ini dialami oleh anak sekitar umur dua belas tahun, dengan tanda-tanda sengan berkebun, menyiram bunga.
Masa berdagang
Anak senang bermain jual-jualan, tukar menukar foto, perangko, berkiriman surat dengan teman-teman maupun sahabat pena.
Hukum Tempo Perkembangan
Ialah bahwa tiap anak mempunyai tempo kecepatan dalam perkembangannya sendirisendiri. Ada anak yang perkembangannya lebih cepat dari anak lainnya
Hukum Irama Perkembangan
Berlaku terhadap perkembangan setiap orang baik menyangkut perkembangan jasmani maupun rohani. Hal ini berlangsung silih berganti, terkadang teratur, terkadang juga tidak. Adakalanya tenang, adakalanya goncang, tergantung dari irama perkembangan masingmasing individu tersebut. Pada umur tiga sampai lima tahun seorang anak biasanya mengalami irama goncangan sehingga sukar diatur, suka membangkang, tetapi setelah itu anak bisa tenang kembali.

PERKEMBANGAN PSIKO-FISIK SISWA
Perkembangan ialah proses perubahan kualitatif yang mengacu pada mutu fungsi organ-organ jasmaniah, bukan organ-organ jasmaniahnya itu sendiri. Penekanan arti perkembangan itu terletak pada penyempurnaan fungsi psikologis yang disandang oleh organ-organ fisik.Perkembangan ranah psiko-fisik difokuskan pada proses-proses perkembangan yang di pandang memiliki keterkaitan langsung dengan kegiatan belajar siswa.
Proses – proses perkembangan tersebut meliputi :
Perkembangan motor, yakni proses perkembangan yang progresif dan berhubungan dengan perolehan aneka ragam keterampilan fisik anak
Perkembangan kognitif, yakni perkembangan fungsi intelektual atau proses perkembangan kemampuan/kecerdasan otak anak
Perkembangan sosial dan moral, yakni proses perkembangan mental yang berhubungan dengan perubahan-perubahan cara anak dalam berkomunikasi dengan obyek atau orang lain, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok

Perkembangan Motor (Fisik) Siswa
Motor sebagai segala keadaan yang meningkatkan atau menghasilkan stimulasi/rangsangan terhadap kegiatan organ-organ fisik Motor skills (kecakapan-kecakapan jasmani) perlu dipelajari melalui aktivitas latihan langsung yang disertai dengan pengajaran teori-teori pengetahuan yang bertalian dengan motor skills itu sendiri. Aktivitas latihan perlu dilaksanakan dalam bentuk praktik yang berulang-ulang oleh siswa, akan tetapi dalam praktek itu hendaknya dilibatkan pengetahuan ranah akal siswa.
Ada empat macam faktor yang mendorong kelanjutan perkembangan motor skills anak yang juga memungkinkan campur tangan orang tua dan guru dalam mengarahkannya yaitu :
a) Pertumbuhan dan perkembangan sistem syaraf
b) Pertumbuhan otot-otot
c) Perkembangan dan pertumbuhan fungsi kelenjar endoktrin
d) Perubahan stuktur jasmani

Perkembangan Kognitif Siswa
Istilah cognitive berasal dari kata cognition yang berarti mengetahui. Dalam arti luas cognition (kognisi) ialah perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan. Seorang pakar terkemuka dalam disiplin psikologi kognotif dan psikologi anak, Jean Piaget yang mengklasifikasikan perkembangan kognitif anak menjadi empat tahapan yaitu :

Tahapan Perkembangan Kognitif Anak
No.
Tahap Perkemabangan Kognitif
Usia Perkembangan Kognitif

1
Sensory-motor (Sensori-motor
0 sampai 2 tahun

2
Preoperational (Preoperasional)
2 sampai 7 tahun

3
Concrete-operational (Konkret operasional)
7 sampai 11 tahun

4
Formal-operational (Formal Operasional)
11 sampai 15 tahun

Perkembangan Sosial dan Moral siswa
Pendidikan, ditinjau dari sudut psikososial (kejiwaan kemasyarakatan), adalah upaya menumbuhkembangkan sumber daya manusia melalui proses hubungan interpersonal (hubungan antar pribadi) yang berlangsung dalam lingkungan masyarakat yang terorganisasi, dalam hal ini masyarakat pendidikan dan keluarga.
Pendidikan baik yang berlangsung secara formal di sekolah maupun yang berlangsung secara informal di lingkungan keluarga memiliki peranan penting dalam mengembangkan psikososial siswa. Perkembangan psikososial siswa adalah proses perkembangan kepribadian siswa selaku seorang anggota masyarakat dalam hubungan dengan orang lain. Perkembangan ini berlangsung sejak masa bayi hingga akhir hayatnya.
Proses perkembangan social dan moral siswa juga selalu berkaitan dengan proses belajar. Konsekuensinya, kualitas hasil perkembangan sosial siswa sangat bergantung pada kualitas proses belajar (khususnya belajar sosial) siswa tersebut baik di lingkungan sekolah dan keluarga maupun di lingkungan yang lebih luas. Proses belajar itu sangat menentukan kemampuan siswa dalam bersikap dan berperilaku social yang selaras dengan norma moral agama, moral tradisi, moral hukum, dll yang berlaku dalam masyarakat siswa yang bersangkutan.
ARTI PENTING PERKEMBANGAN KOGNITIF
Program pengajaran di sekolah yang baik adalah yang mampu memberikan dukungan besar kepada para siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas perkembangan mereka. Sehubungan dengan ini, setiap guru sekolah selayaknya memahami seluruh proses dan tugas perkembangan manusia, khususnya yang berkaitan dengan masa prayuwana dan yuwana, yakni anak-anak dan remaja yang duduk di sekolah-sekolah dasar dan menengah. Pengetahuan mengenai proses perkembangan dengan aspeknya itu sangat banyak manfaatnya, antara lain:
Guru dapat memberikan layanan bimbingan yang tepat kepada para siswa, relevan dengan tingkat perkembangannya.
Guru dapat mengantisipasi kemungkinan timbulnya kesulitan belajar siswa lalu segera mengambil langkah yang tepat untuk menanggulanginya.
Guru dapat mempertimbangkan waktu yang tepat untuk memulai
tubuh lainnya, organ otak sebagai markas fungsi kognitif bukan hanya menjadi penggerak aktivitas akal pikiran, melainkan juga aktivitas proses mengajar-belajar bidang studi tertentu.
Guru dapat menemukan dan menetapkan tujuan-tujuan pengajaran KI dan KD untuk materi atau pokok bahasan yang akan disajikan.
Ranah psikologis siswa yang terpenting adalah ranah kognitif. Ranah kejiwaan yang berkedudukan pada otak ini, dalam perpestif psikologi kognitif adalah sumber sekaligus pengendali ranah-ranah kejiwaan lainnya, yakni ranah afektif (rasa) dan ranah psikomotor (karsa). Tidak seperti organ menara pengontrol aktivitas perasaan dan perbuatan. Yang terpenting bagi guru dan siswa adalah menjaga agar semua sel otak tetap bekerja dan aktif dalam memasok energi mental sehingga kapasitas akal senantiasa meningkat (Larson, 2006).

faedah pengembangan ranah kognitif siswa:
Upaya pengembangan fungsi ranah kognitif akan berdampak positif bukan hanya terhadap ranah kognitif sendiri, melainkan juga terhadap ranah afektif dan psikomotori siswa seperti sebagai berikut:
Mengembangkan Kecakapan Kognitif Siswa
Sekurang-kurangnya ada dua macam kecakapan kognitif siswa yang amat perlu dikembangkan segera khususnya oleh guru, yakni:
Strategi belajar memahami isi materi pelajaran.
Strategi meyakini arti penting isi materi pelajaran dan aplikasinya serta menyerap pesan-pesan dan moral yang terkandung dalam materi pelajaran tersebut.
Tugas guru ialah menggunakan pendekatan mengajar yang memungkinkan siswa menggunakan strategi belajar yang berorientasi pada pemahaman yang mendalam terhadap isi materi pelajaran dan mengembangkan kecakapan para siswa memecahkan masalah dengan menggunakan pengetahuan yang dimilikinya.
Mengembangkan Kecakapan Afektif
Keberhasilan pengembangan kognitif juga menghasilkan kecakapan ranah afektif. Contoh, seorang guru agama yang piawai dalam mengembangkan kecakapan kognitif, yakni pemahaman mendalam terhadap arti penting materi pelajaran agama akan meningkatkan kecakapan ranah afektif para siswa. Peningkatan kecakapn ini, antara lain berupa kesadaran beragama yang mantap.
Mengembangkan Kecakapan Psikomotor
Keberhasilan pengembangan ranah kognitif juga akan ebrdampak positif terhadap pengembangan ranah psikomotor. Kecakapan psikomotor ialah segala amal jasmaniah yang konkret dan mudah diamati, baik kuanttasnya maupun kualitasnya, karena sifatnya terbuka. Namun, kecakapan psikomotor tidak terlepas dari kecakapan afektif. Jadi kecakapan psikomotor siswa merupakan manifestasi wawasan dan kesadaran serta mentalnya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Perkembangan merupakan suatu perubahan manusia kearah yang lebih baik dan lebih sempurna dari pada sebelumnya.
Faktor – Faktor yang mempengaruhi perkembangan
aliran – aliran yang berhubungan dengan faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan siswa :
Aliran Nativisme
Aliran Empirisisme
Aliran Konvergensi
Faktor yang mempengaruhi tinggi-rendahnya mutu hasil perkembangan siswa pada dasarnya terdiri atas dua macam
Faktor Intern, yaitu yang ada dalam diri siswa itu sendiri yang meliputi pembawaan dan potensi psikologis tertentu yang turut mengembangkan dirinya sendiri.
Faktor Eksternal, yaitu hal-hal yang datang atau ada diluar diri siswa yang meliputi lingkungan (khususnya pendidikan) dan pengalaman berinteraksi siswa tersebut dengan lingkunga
Proses Perkembangan
maksud dari kata proses dalam perkembangan siswa adalah tahapan-tahapan perubahan yang dialami seorang siswa baik yang berisfat jasmaniah maupun yang bersifat rohaniah
Tahapan proses konsepsi ( pembuahan sel ovum ibu oleh sel sperma ayah )
Tahapan proses kelahiran ( saat keluarnya bayi dari rahim ibu kealam dua bebas )
Tahapan
proses perkembangan individu bayi tersebut menjadi seorang pribadi yang khas ( development or selfhood ).

Tugas Dan fase perkembangan
hal-hal yang menimbulkan tugas-tugas perkembangan tersebut adalah sebagai berikut :
Karena adanya kematangan fisik tertentu pada fase perkembangan tertentu
Karena adanya dorongan cita-cita psikologis manusia yang sedang berkembang itu sendiri.
Karena adanya tuntutan cultural masyarakat sekitar
fase-fase perkembangan kedalam beberapa bagian yaitu sebagai berikut
Tugas perkembangan pada fase bayi dan anak-anak
Tugas perkembangan masa atau fase anak-anak
Tugas perkembangan fase remaja
Tugas Perkembangan Pada Fase Dewasa
Tugas Perkembangan Pada Fase Setengah Baya
Tugas Perkembangan Fase Usia Tua

Hukum-Hukum Perkembangan
Hukum perkembangan dapat diartikan sebagai suatu konsepsi yang bersifat deduktif dan menunjukkan adanya hubungan yang kontinu serta dapat diramalkan sebelumnya antara variabel-variabel yang empiris
Hukum konvergensi
Hukum Mempertahankan dan Mengembangkan Diri
Hukum Masa Peka
Hukum Kesatuan Organis
Hukum Rekapitulasi
Dapat dibagi dalam beberapa masa
Masa berburu dan menyamun
Masa mengembala
Masa bercocok tanam
Masa berdagang
Hukum Tempo Perkembangan
Hukum Irama Perkembangan
Proses – proses perkembangan tersebut meliputi :
Perkembangan motor, yakni proses perkembangan yang progresif dan berhubungan dengan perolehan aneka ragam keterampilan fisik anak
Perkembangan kognitif, yakni perkembangan fungsi intelektual atau proses perkembangan kemampuan/kecerdasan otak anak
Perkembangan sosial dan moral, yakni proses perkembangan mental yang berhubungan dengan perubahan-perubahan cara anak dalam berkomunikasi dengan obyek atau orang lain, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok

faedah pengembangan ranah kognitif siswa:
A. Mengembangkan Kecakapan Kognitif Siswa
B. Mengembangkan Kecakapan Afektif
C. Mengembangkan Kecakapan Psikomotor














DAFTAR PUSTAKA
Syah, Muhibbin,2013.Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan baru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
Syah,Muhibbin,2010.PsikologiPendidikan,Bandung:PT.Remaja Rosdakarya
Ahmadi,AbudanSholeh,Munawar,2005.PsikologiPerkembangan,jakarta:PT.Rineka Cipta
Kadir, Abdul. 2007.Bahan Ajar Psikologi Pendidikan , Kendari:Departemen Agama,.
Machmud, Hadi. 2010.Psikologi Perkembangan , Kendari : CV. Shadra,
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/194412051967101-KOKO_DARKUSNO_A/HUKUM-HUKUM_PERKEMBANGAN.pdf di Akses pada 14 Maret 2019, 22:00
http://mahaperpus.blogspot.com/2011/12/perkembangan-peserta-didik-hubungannya.html Tersedia [Online] diakses pada 13 Maret 2019 12:00
http://demamfiksi.blogspot.com/2015/09/perkembangan-dan-hubungannya-dengan.html?m=1 Tersedia [Online] Diakses pada 12 Maret 2019 17:23

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tugas Soal Tehnologi Pendidikan

Nama : Syukron Makmun NPM : 20171201260329 Kelas : MADIN Prodi : PGMI Soal Mata Kuliah Tehnologi Pendidikan 1.       Sebut d...